HUBUNGAN RISIKO STATUS KESEHATAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK 24-36 BULAN
Article Sidebar
Download : 389
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Stunting is a nutritional problem found in most developing countries. Stunting is a cumulative effect that shows growth in the past and present, due to inadequate nutrient intake and is compounded by frequent anti-infectious drugs. This study aims to determine the relationship between health status risk and the incidence of stunting among children aged 24-36 months. This data analysis uses a total sample of data that has complete data of 195 children obtained from 24 to 36 months and data was collected through interview and measurement. Data analysis was conducted in univariate, bivariate (chi-square test), and multivariate analysis (multiple logistic regression test). The results showed that a history of heat illness more than 3 times/year was significantly related to the incidence of stunting (p <0.04) and the risk of stunting was 1.8 times higher than children who had a history of heat illness less than 3 times/year. History of cold cough, diarrhea, and long duration of illness there is no relationship with stunting in children aged 24-36 months in Bogor
Keywords: health status, stunting, children 23-24 months
ABSTRAK
Stunting merupakan masalah gizi yang banyak ditemukan pada hampir semua negara berkembang, Stunting merupakan efek kumulatif adanya gangguan pertumbuhan pada masa lalu dan sekarang, diakibatkan karena asupan zat gizi yang tidak memadai dan diperparah dengan seringnya terkena penyakit infeksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan risiko status kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak umur 24-36 bulan. Analisis data penelitian longitudinal yang dilakukan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (PTTKEK) ini menggunakan total sampel balita yang memiliki kelengkapan data sebanyak 195 anak berumur 24 sampai dengan 36 bulan. Pengumpulan data dengan wawancara dan pengukuran. Analisis data univariat, bivariat (uji kai kuadrat), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat sakit panas lebih dari 3 kali/tahun berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting (p<0,04) dan berisiko untuk menjadi stunting 1,8 kali lebih tinggi dari anak yang mempunyai riwayat sakit panas kurang dari 3 kali/tahun. Riwayat sakit batuk pilek, diare dan durasi lama sakit tidak berhubungan secara signifikan dengan stunting pada anak umur 24-36 bulan di Bogor.
Kata kunci: status kesehatan, stunting, anak 23-24 bulan