MASALAH GIZI BALITA DAN HUBUNGANNYA DENGAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
The problem of undernutrition and overnutrition among underfive children is still a challenge in improving public health in Indonesia. Public Health Development Index (PHDI) has been developed based on the results of the Basic Health Research (Riskesdas) 2013. This analysis was carried out to determine the role of PHDI and its constituent components with the nutritional problems of children under five in Indonesia. The 2013 PHDI consists of 7 indexes, namely underfive children health, reproductive health, health services, health behavior, non-communicable diseases, communicable diseases, and environmental health. One-way ANOVA analysis was carried out to analyze the mean differences between the prevalence of undernutrition based on the category of PHDI values, while the analysis of overweight with the PHDI value category was analyzed by Kruskal-Wallis. Analysis of the association between the prevalence of undernutrition and overweight with the PHDI was done using linear regression. Mean analysis of the prevalence of undernutrition according to the PHDI group shows a tendency with the higher PHDI, the lower the prevalence of undernutrition. Linear regression analysis shows that there is a significant relationship between the indices in the PHDI and the prevalence of undernutrition, where the reproductive health index has the highest contribution to the decreament of the prevalence of child undernutrition. In contrary, the analysis of the prevalence of obesity according to the PHDI group shows no difference in the prevalence of obesity with the PHDI group. Linear regression analysis also shows a weak relationship between the PHDI indices and the prevalence of obesity.
Keywords: malnutrition; public health development index; under five children
ABSTRAK
Masalah gizi kurang dan gizi lebih pada balita masih menjadi tantangan dalam perbaikan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 telah dikembangkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang dapat menjadi arah dalam menentukan prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peran dari IPKM dan komponen-komponen penyusunnya dengan masalah gizi balita (gizi buruk-kurang, pendek dan gemuk) di Indonesia. IPKM 2013 terdiri dari 7 indeks, yaitu kesehatan balita, kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, penyakit tidak menular, penyakit menular, serta kesehatan lingkungan. Analisis one way anova dilakukan untuk menganalisis perbedaan rerata antara prevalensi kurang gizi berdasarkan kategori nilai IPKM, sedangkan pada analisis kegemukan dengan kategori nilai IPKM dilakukan analisis Kruskal-Wallis. Analisis hubungan antara prevalensi gizi kurang dan gizi lebih dengan IPKM dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear. Analisis rerata prevalensi kurang gizi menurut kelompok IPKM menunjukkan kecenderungan semakin tinggi IPKM suatu daerah semakin rendah prevalensi kurang gizi pada balita. Analisis regresi linear menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siknifikan antara indeks-indeks dalam IPKM dengan prevalensi gizi kurang, dimana indeks kesehatan reproduksi memberikan kontribusi yang paling besar terhadap penurunan prevalensi gizi kurang balita. Sementara analisis prevalensi kegemukan menurut kelompok IPKM menunjukkan tidak adanya perbedaan prevalensi kegemukan dengan kelompok IPKM. Analisis regresi linear juga menunjukkan hubungan yang lemah antara indeks-indeks IPKM dengan prevalensi kegemukan pada balita. [Penel Gizi Makan 2019, 42(1):1-10]
Kata kunci: masalah gizi; indeks pembangunan kesehatan masyarakat; bawah lima tahun