ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN, KOTA MEDAN TAHUN 2008 (ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF CHILDREN UNDERNUTRITION IMPROVEMENT PROGRAM IN WORKING AREA MEDAN LABUHAN HEALTH C
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Medan Labuan Health Centre has the highest number of severe underweight children among the other health centrein Medan City, North Sumatera Province. The study performed to analyze the implementation of children undernutrition improvement programme. This research is descriptive qualitative study conducted in February-May 2009. The subjects of the research are head of health centre, nutritionist, and 25 cadre leaders of Posyandu. The data from in-depth interviews is processed using the EZ-Tex, presented in a matrix, and data is analyzed using comparison methods of Fixed (constant comparative method). Nutritionist is only found one person for 2 villages with 25 subvillages, while many cadres are not active, frequently changing and less skilled. The infrastructure is limited, the scales are not standardized and there are no tools for body length/height measurements. One of two villages does not undertake 5 tables Posyandu. Growth monitoring of underfive children are still low. Achievement of toddler weight gain (N/D) from January to December 2008 is 34.58 percent to 69.35 percent of the target coverage of 80 percent. Complementary feeding distribution is not in accordance with the guidelines. The feeding that is only purposed to undernutrition children from poor families are also given to all the children who come to Posyandu. Coverage of exclusive breastfeeding between January-November 2008 is 1.45 to 6.36 percent, rather than the target coverage of 80 percent. These problems are caused by insufficient knowledge and awareness of community about child carring pattern and the lack of cadres participation in Posyandu. From input, process, or output perspective, the of malnutrition improvement programme implementation in Medan Labuan health care is not good enough.
Keywords: undernutrition, children under-fives, program, implementation
ABSTRAK
Puskesmas Medan Labuhan merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah balita gizi buruk paling besar dibandingkan dengan Puskesmas lainnya di kota Medan. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis pelaksanaan program penanggulangan gizi pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif bersifat kualitatif dilakukan bulan Februari hingga Mei 2009. Sebagai informan adalah pimpinan Puskesmas, petugas gizi dan 25 orang ketua kader Posyandu. Data penanggulangan gizi buruk diolah menggunakan EZ-Text, disajikan dalam bentuk matriks, dianalisis dengan metode perbandingan tetap (constant comparative method). Tenaga gizi hanya satu orang untuk dua kelurahan dengan 25 lingkungan, sementara kader banyak yang tidak aktif dan sering berganti serta kurang terampil. Sarana dan prasarana terbatas, timbangan tidak terstandar, dan tidak ada alat ukur panjang dan/atau tinggi badan. Satu dari dua kelurahan di wilayah Puskesmas tidak melaksanakan kegiatan Posyandu 5 meja.Hasil penimbangan masih rendah, capaian balita yang naik berat badannya (N/D) dari bulan Januari sampai Desember 2008 sebesar 34,58 sampai 69,35 persendari target cakupan 80 persen. Distribusi MP-ASI tidak sesuai dengan pedoman, selain diberikan kepada bayi kurang gizi dari keluarga miskin, MP-ASI diberikan kepada semua balita yang datang ke Posyandu. Demikian pula cakupan ASI Eksklusif, bulan Januari-November 2008 hanya 1,45 sampai 6,36 persen dari target 80 persen. Hal ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pola asuh anak dan kurangnya partisipasi kader dalam kegiatan Posyandu. Implementasi program penanggulangan gizi buruk ditinjau dari segi input, proses dan output di Puskesmas Medan Labuhan masih kurang baik.[Penel Gizi Makan 2012, 35(1): 70-77]
Kata kunci: gizi buruk, anak balita, program penanggulangan, implementasi