DETERMINAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI TINGKAT PROVINSI (DETERMINANTS OF STUNTING IN CHILDREN 2-3 YEARS OF AGE AT PROVINCE LEVEL)

Main Article Content

Sri Mulyati
Agus Triwinarto
Basuki Budiman

Abstract

ABSTRAK

Latar belakang: Prevalensi pendek (stunting) pada balita masih 36,6 persen. Tingginya prevalensi stunting pada anak balita merupakan refleksi masalah gizi ibu selama kehamilan dan erat kaitannya dengan kemiskinan. Secara agregat, IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) merupakan indikator kemajuan pembangunan kesehatan dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) termasuk salah satu dari 24 indikator dalam IPKM. Tujuan analisis: mempelajari determinan faktor yang menjadi pembeda terhadap tinggi rendahnya prevalensi stunting pada anak usia 2-3 tahun di tingkat provinsi. Metode: analisis ini merupakan studi populasi. Data yang dianalisis adalah data agregat dari variabel IPKM, KEK pada ibu hamil dan rumah tangga defisit energi dari data Riskesdas 2007. Sementara variabel IPM dan kemiskinan tahun 2007 dari data BPS. Dalam analisis ini, stunting pada anak usia 2-3 tahun merupakan variabel terikat, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel bebas. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi dan uji diskriminan. Hasil Analisis: Secara bivariat tidak ditemukan korelasi antara KEK pada bumil dengan stunting pada anak usia 2-3 tahun, namun ditemukan korelasi antara stunting dengan IPKM (r=-0,67; p=0,000), IPM (r=-0,52; p=0,002) dan kemiskinan (r=0,58;p=0,003). Hasil uji diskriminan menunjukkan bahwa IPKM adalah faktor pembeda antara prevalensi stunting rendah dan stunting tinggi pada anak usia 2-3 tahun di tingkat provinsi. Kontribusi varian IPKM terhadap perbedaan kedua kelompok stunting sebesar 34 persen. Fungsi diskriminan yang dihasilkan Z = -6.491 + 17.853 *IPKM dengan kemampuan prediksi sebesar 78,8 persen. Kesimpulan: IPKM merupakan faktor pembeda antara prevalensi stunting tinggi dan rendah pada anak usia 2-3 tahun di tingkat provinsi.

 

 

ABSTRACT

Background: Stunting prevalence in children 2-3 years of age is still 36.6 percent, the high stunting in the age group shows that nutrition problem in mother during pregnancy is highly related to poverty. Aggregately, PubIic Health Development Index (IPKM) is an indicator of Health Development Improvement and Human Development Index (IPM) is one of 24 IPKM's indicators. Aim of Analysis: To study the determinants which differentiate the high of stunting prevalence in children 2-3 years of age in province level. Method: This analysis is a study of population data that are being analyzed is aggregate data from some variables (IPKM, KEK on pregnant mothers and household energy deficit) from Health Basic Survey (Riskesdas) 2007 data. Then IPM variable and poverty in 2007 from BPS’s data. On this analysis, stunting in children 2-3 years of age as variable is bonded, while others variables are free variables. Statistic test that used is correlation test and discriminant test. Result: Bivariately, there is no correlation between KEK in pregnant mothers and stunting in children 2-3 years of age, but there is correlation between stunting with IPKM. IPKM (r=-0.67; p=0.000), IPM (r=-0.52; p=0.002) and poverty (r=0.58; p=0.003). Discriminant result shows that IPKM is a differentiating factor between low- and high- stunting prevalence in children 2-3 years of age in province level. IPKM variance contribution on two different groups is 34 percent. Discriminant function that was resulted Z = -6.491 + 17.853 *IPKM, IPKM with prediction ability 78.8 percent. Conclusion: IPKM is a differentiate factor between high and low stunting prevalence in children 2-3 years of age in province level. [Penel Gizi Makan 2011, 34(1): 50-62]

 

Keywords: stunting, children 2-3 years of age, IPKM, IPM, poverty

Article Details

How to Cite
Mulyati, S., Triwinarto, A., & Budiman, B. (2013). DETERMINAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI TINGKAT PROVINSI (DETERMINANTS OF STUNTING IN CHILDREN 2-3 YEARS OF AGE AT PROVINCE LEVEL). Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 34(1). https://doi.org/10.22435/pgm.v34i1.3111.
Section
Articles